Respon.id-Nasional, Tahun 2024 memang sudah berlalu, namun dipenghujung tahun 2024 ini ternyata masih menyisakan butiran tragedi maupun kejadian lainnya yang pernah membuat masyarakat bereaksi. Belum lagi hingar bingar per politikan, dari Pemilu Legeslatif dan Pilpres pada Rabu,14 Februari 2024 lalu dan Pilpres waktu itu dimenangkan pasangan nomor urut 02 Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Kendatipun waktu itu sempat terjadi reaksi protes, lantaran dugaan terjadinya anomali pada pelaksanaan Pemilu Legeslatif maupun Pilpres.
Lantaran waktu itu menyeruak dengan masif, terjadinya dugaan kecurangan secara TSM (Terstruktur Sistematis dan Masif). Bola panas saat itu terus menggelinding liar, publik nyaris tak percaya kinerja penyelenggara Pemilu seperti KPU maupun Bawaslu. Belum sirna dari ingatan, gaduh dugaan anomali di penghujung tahun 2024 tersebut pada Pemerintahan baru Kabinet Merah Putih yang dinahkodai Presiden RI Prabowo Subianto, tanpa angin tanpa hujan mencuat dimaafkannya para koruptor yang tengah menjalani hukuman penjara, asal mengembalikan uang hasil korupsinya.
Tentu saja hal itu memunculkan reaksi di masyarakat, tak terkecuali ahli hukum tata negara Mahfud MD juga bereaksi dan memunculkan bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto itu berpotensi “merusak hukum” di bumi Nusantara ini.
Tak hanya itu, bahkan KPK tiba-tiba pada Senin, 23/12/2024 menetapkan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan membantu pelarian buron lembaga anti rasuah tersebut, kasus suap Harun Masiku. Bahkan menaikkan PPN sebesar 12 % itupun, tak luput mendapatkan reaksi masyarakat. Guna mengikuti perkembangan dan kinerja Kabinet Merah Putih, sampai 100 hari sebaiknya kita tunggu dan kawal saja. Penulis/editor : Heru Prasetyono, S H