Respon.id-Klaten, Elemen Sesaji (Seniman Satu Jiwa) Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah gelar kegiatan aksi Solidaritas atas peristiwa pengeroyokan pedangdut Riyan Wahyu Saputra, 23 Warga Dkh.Tambak Sari RT. 001/RW.003, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Korban pengeroyokan dari para penonton yang anarkis tersebut memantik banyak reaksi, dari kalangan Seniman di Solo Raya. Ironis, korban sebagai penabuh kendang tersebut menjadi sasaran pengeroyokan penonton yang tak tau diri.
Ceritanya, konser musik dangdut di acara hajatan pernikahan anak dari Sutarno Warga Dukuh Tambak Sari RT.001/RW.003, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten berjalan lancar. Namun sayang seribu sayang, dipenghujung gelaran musik dangdut itu berakhir ricuh. Beberapa penonton tiba-tiba marah dan mengeroyok korban hingga luka parah. Padahal sebelum terjadi pengeroyokan itu, telah disepakati usai request 3 lagu pertunjukan ditutup pada pk.16.30. Namun kesepakatan tersebut tak digubris oleh penonton, dan akhirnya terjadi kericuhan oleh beberapa orang.

Mereka dengan tidak manusiawi, Riyan crew musik pengendang dikeroyok, kursi stanlis dihantamkan ke Riyan dengan membabi buta, dan berkali-kali. Hingga korban tersungkurpun masih dipukuli sampai korban mendapatkan luka parah, waktu itu langsung dilarikan ke RS.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Atas kejadian tersebut, memantik reaksi keras para pelaku seni tidak hanya dari Klaten. Melainkan pelaku seni se Solo Raya tidak terima dengan peristiwa itu. Dan korban langsung melaporkan ke Polres Klaten, kejadian penganiayaan yang menimpa dirinya. Bahkan pada Rabu, 1/10/2025 seniman se Solo Raya akan mendatangi Polres Klaten untuk menggelar aksi solidaritas dan mendesak Polres Klaten secepatnya memproses hukum para pelaku.
Menurut pembina elemen Sesaji (Seniman Satu Jiwa) Sukoharjo, Edi Budiono, SH kepada Wartawan Respon Selasa, 30/9/2025 membenarkan aksi solidaritas untuk mendukung para seniman di Polres Klaten. Guna mengikuti perkembangan peristiwa pengeroyokan ini, sebaiknya kita tunggu dan kita ikuti perkembangannya. (Red)


